Harga Beras Sampai Daging Ayam Jadi Perhatian Bi Tekan Inflasi
Foto: Eduardo SimorangkirJakarta - Harga beras, daging ayam hingga komoditas pertanian lain menjadi perhatian Bank Indonesia (BI) menekan angka inflasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan oleh Gubernur BI Perry Warjiyo pada Rakornas Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di Jakarta, Kamis (26/7/2018).
Hal tersebut menjadi perhatian mengingat dari sisi eksternal, adanya kenaikan harga minyak dan komoditas pangan Global sanggup berdampak terhadap kenaikan harga pangan dalam negeri.
"Dari sisi domestik ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi perlu menjadi perhatian kita bersama beberapa komoditas inflasi volatile food yang berpotensi meningkat pada tahun 2018 antara lain beras, daging ayam dan komoditas hortikultura," katanya.
Baca juga: BI Yakin Ekonomi RI Tumbuh 5,2% |
Dia bilang, keberhasilan pengendalian inflasi ini didukung oleh inflasi di seluruh daerah realisasi inflasi harga pangan yang semakin menurun atau yang sering disebut volatile food. Bahkan pada tahun 2017 mencatat angka terendah dalam 13 tahun terakhir.
Keberhasilan pengendalian inflasi itu juga tercatat dan semakin menurun di tahun 2018 ini. Hingga pertengahan 2018, inflasi semakin rendah 3,1% pada bulan Juni 2018 dan kesannya tetap terkendali dalam rentang sasaran tahun ini 3,5% plus minus 1.
"Konsistensi kita dalam mengendalikan inflasi perlu dipertahankan mengingat sasaran inflasi ke depan akan semakin rendah yaitu hingga mencapai 3% plus minus 1% pada tahun 2020-2021," kata Perry.
Adapun pada rakornas kali ini hal yang dibahas ialah bagaimana mempercepat pembangunan infrastruktur untuk mewujudkan stabilitas harga dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif serta berkualitas.
Dengan tema tersebut dibutuhkan janji dan pemberian terhadap agenda pembangunan infrastruktur pemerintah baik sentra maupun di daerah akan semakin berpengaruh melalui akselerasi dan optimalisasi pemanfaatan nya.
Komentar
Posting Komentar