Ini Desain Proyek Bandara Yang Diminati Perusahaan India
Lahan Bandara Kulon Progo/Foto: Edzan Raharjo/detikcomJakarta - Perusahaan asal India, GVK berencana ikut membangun Bandara Kulon Progo atau New Yogyakarta International Airport (NYIA). Minat tersebut diutarakan ketika bertemu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan.
Dirangkum detikFinance, Bandara Kulon Progo dibangun oleh PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I sebagai alternatif kepadatan Bandara Internasional Adisutjipto.
Biaya yang digelontorkan AP I pun mencapai Rp 9,3 triliun yang berasal dari surat utang atau obligasi, sukuk, sampai kredit sindikasi dari sejumlah bank dan forum keuangan. Tidak hanya itu, perseroan juga mengalokasikan dana dari kas internal.
"Total semua investasi Rp 9,3 triliun. Kami sudah menerbitkan obligasi Rp 2,5 triliun terus ditambah sukuk Rp 0,5 triliun (500 miliar). Ada juga proteksi sindikasi bank dengan forum keuangan Rp 4 triliun. Total sudah sanggup Rp 7 triliun dan sisanya internal," kata Corporate Secretary PT Angkasa Pura I (Persero), Israwadi dikutip dari isu detikFinance Januari 2017 lalu.
Adapun, tahap awal pembangunan akan dilakukan di sisi udara alias airside yang mencakup runway atau landas pacu, apron atau daerah parkir pesawat, taxiway yang menghubungkan apron dan runway, serta beberapa kemudahan airside lainnya.
Pembangunan konstruksi ini diawali dengan pendirian pondasi, paralel dan bersamaan untuk airside. Untuk airside sendiri terdiri atas runway dengan panjang 3.250 meter x 60 meter, taxiway, dan apron. Serta landside mencakup terminal seluas 235.000 meter persegi, kanal jalan, dan parkir.
Ditargetkan pada 1 April 2019 pembangunan runway dan taxiway sanggup rampung 100%.
"Kita fokus 1 April 2019 operasional runway dan taxiway sanggup 100%, kemudian apron 60% dan terminal 30%," kata Juru Bicara Proyek NYIA, Agus Pandu Purnama ketika dihubungi detikFinance, Kamis (26/7/2018). Sumber detik.com
Komentar
Posting Komentar