Semester I, Bca Tumbuh 8,4% Jadi Rp 11 Triliun
Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mencatat keuntungan higienis Rp 11,4 triliun di semester I-2018, tumbuh 8,4% year on year (yoy) dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 10,5 triliun.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menjelaskan keuntungan ini ditopang dari pendapatan operasional yang terdiri dari pendapatan bunga higienis tercatat Rp 29,5 triliun tumbuh 7,6% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 27,4 triliun.
"Posisi neraca yang solid dan penerapan praktik perbankan yang berhati-hati akan terus menjadi fondasi untuk pertumbuhan BCA ke depan," kata Jahja dalam konferensi pers di Hotel Kempinski, Jakarta, Kamis (26/7/2018).
Baca juga: Bank Jual Dolar AS di Rp 14.555 |
Kredit konsumer tumbuh 6% yoy menjadi Rp 128,2 triliun. Pada portofolio kredit konsumer, kredit pemilikan rumah naik 4% menjadi 74,6 triliun dan kredit kendaraan bermotor meningkat 8,1% yoy menjadi Rp 41,3 triliun. Lalu untuk kartu kredit tumbuh 10,8% yoy menjadi Rp 12,3 triliun.
Kemudian untuk rasio kredit bermasalah (npl) berada pada level 1,4% pada tamat Juni 2018. "Rasio cadangan terhadap kredit bermasalah tercatat 187,8%. Bank berkode BBCA itu juga mempertahankan posisi likuiditas dan pemodalan loan to funding ratio 77% dan rasio kecukupan modal (CAR) 22,8%," ujar dia.
Kemudian dana pihak ketiga (DPK) Rp 481 triliun tumbuh 12,7%. Current account saving account (CASA) komposisinya tercatat 78,2%. Dari CASA dana tabungan tumbuh 13,2% yoy menjadi Rp 315,1 triliun, sementara giro meningkat 11,8% yoy mencapai Rp 166,2 triliun. Untuk ana deposito tercatat Rp 134,3 triliun turun 7,6%.
Baca juga: Tenun Ikat dalam Seragam Baru Korporasi BCA |
Komentar
Posting Komentar