Waspada! Marak Fintech Utang Online Ilegal
Foto: Tim Infografis Zaki AlfarabiJakarta - Satgas Waspada Investasi kembali mengimbau masyarakat untuk berhati-hati terhadap penawaran acara penyelenggara layanan pinjam meminjam uang berbasis teknologi informasi (peer to peer lending) tanpa izin Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Ketua Satgas Waspada Investasi Tongam L Tobing menjelaskan menurut peraturan OJK nomor 77/POJK.01/2016, penyelenggara peer to peer lending wajib mengajukan registrasi dan perizinan kepada OJK.
"Satgas Waspada Investasi menemukan 227 entitas yang melaksanakan acara perjuangan peer to peer lending tidak terdaftar mempunyai izin perjuangan dalam penawaran sehingga berpotensi merugikan masyarakat," kata Tongam dalam konferensi pers di Gedung OJK, Jakarta, Jumat (27/7/2018).
Dia menjelaskan Satgas telah memanggil entitas tersebut dan meminta seluruh entitas yang tidak terdaftar untuk menghentikan acara peer to peer lending, menghapus semua aplikasi penawaran pinjam meminjam uang, menuntaskan segala kewajiban kepada pengguna dan segera mengajukan registrasi ke OJK.
Kemudian untuk memperlihatkan santunan kepada konsumen dan masyarakat secara berkesinambungan. Satgas waspada investasi meminta masyarakat untuk tidak melaksanakan acara dengan entitas yang tidak berizin tersebut alasannya yaitu tidak berada di bawah pengawasan OJK dan berpotensi merugikan masyarakat.
"Kami akan rutin memberikan informasi perusahaan fintech peer to peer lending yang tidak berizin. Selain itu tugas serta masyarakat sangat diharapkan terutama untuk tidak menjadi penerima acara entitas tak berizin tersebut," ujar Tongam.
Dia menyebut masyarakat sanggup melihat daftar fintech yang terdaftar di website ojk.go.id. Untuk masyarakat yang mendapat anjuran fintech peer to peer lending yang mencurigakan, masyarakat sanggup melaporkan kepada layanan konsumen OJK 157, email konsumen@ojk.go.id atau waspadainvestasi@ojk.go.id. Sumber detik.com
Komentar
Posting Komentar