Kebohongan Finansial, Salah Satu Penyebab Berakhirnya Rumah Tangga (3)
Jakarta - "Tahukah Anda bahwa, membohongi pasangan secara finansial termasuk salah satu bentuk perselingkuhan?"
Pasti kaget deh baca kalimat pembukaan ini. Kalau anda sudah membaca 2 artikel saya sebelumnya niscaya mengerti apa maksud dari artikel tersebut.
Jadi, sadar tidak sadar anda semua mungkin saja sering melaksanakan perselingkuhan finansial dengan pasangan anda. Mungkin saja tidak ada maksud bagi anda untuk "berselingkuh finansial", tapi tetap saja hal tersebut mungkin terjadi dalam rumah tangga sehari-hari.
Hal ini mungkin saja terjadi kalau anda tidak pernah membicarakan wacana keuangan anda dengan pasangan secara terbuka. Kartu kuncinya yakni keterbukaan.
Nah, sebagai final kali ini kita akan bahas bohong terakhir yang sebetulnya sebagai pasangan anda tidak perlu berbohong. Apakah itu?
BOHONG MEMBERI ORANG TUA
Kebohongan ini tipe kebohongan klasik dalam rumah tangga, yang sering penulis temui terhadap klien, yaitu berbohong ketika memberi orang tua, baik bohong jumlah maupun memberi secara diam-diam.
Bohong jumlah biasanya ada faktor tidak lezat ke pasangan, akhir janji memberi dalam jumlah sama baik ke mertua dan orang tua, padahal kebutuhan keduanya berbeda.
Memberi secara belakang layar biasanya alasannya yakni kondisi keuangan keluarga sendiri sedang ketat, namun orang renta ternyata juga sedang butuh dibantu di ketika yang sama, atau pasangan tidak baiklah untuk memberi, sehingga dilakukan secra belakang layar untuk menghindari pertengkaran. Hal lain yakni alasannya yakni merasa apa yang disedekahkan kepada orang renta yakni penghasilannya sendiri.
Hal beliau tas sebetulnya sanggup dibicarakan dan disepakati serta disiapkan dalam dana darurat, sehingga tidak perlu ada kebohongan di antara Anda yang sanggup mengakibatkan percik-percik rumah tangga, alasannya yakni memberi kepada orang renta yakni termasuk salah satu berbuat baik secara harta, selain berbuat baik secara perilaku, baik dalam bentuk fisik mengunjungi, tidak menyinggung perasaan orang tua, maupun mendoakan dan memintakan ampun untuk mereka.
Survei di Amerika Serikat, yang dirilis oleh Forbes dan situs-situs lain salah satunya Time menerangkan bahwa:
1. 58% responden menyembunyikan uang tunai
2. 54% responden melaksanakan belanja barang konsumtif secara diam-diam
3. 30% responden bohong wacana jumlah tagihan dengan memanipulasi
4. 16% responden menyembunyikan tagihan dengan jumlah besar
5. 11% responden berbohong wacana kepemilikan dan jumlah utang
Nah , Anda melaksanakan juga salah satu atau beberapa kebohongan di atas? Segera akhiri untuk menghindari potensi kehancuran rumah tangga.
Agar anda tidak perlu berbohong mulai kini ada baiknya anda terbuka dan berguru wacana finansial bersama pasangan anda.
Baca juga: Mudahnya Menabung (1) |
Ke mana belajarnya? Kami rekomendasikan ke kelas dan workshop yang dilaksanakan oleh tim IARFC Indonesia https://ow.ly/NbPy30gC3Dy atau tim AAM & Associates https://ow.ly/pxId30gC3BB.
Di Jakarta dibuka workshop sehari wacana bagaimana cara Mengelola Gaji dan Mengatur Uang bulanan info http://bit.ly/CPM0718 dan Belajar dan Teknik Menjadi Kaya Raya dan juga workshop sehari wacana Reksa Dana, info http://bit.ly/WRD0718.
Selain itu, atas undangan banyak orang maka kami juga mengadakan workshop 1 hari wacana Property cara menentukan dan berbisnis sewa-sewaan property, info bit.ly/PROP0818.
Untuk ilmu yang lebih lengkap lagi, anda sanggup berguru wacana perencanaan keuangan komplit, bahkan sanggup jadi konsultannya dengan akta Internasional sanggup ikutan workshop Basic Financial Planning di July ini info http://bit.ly/BFP0718, dan workshop Intermediate dan Advance Financial Planning di Pertengahan Agustus info http://bit.ly/INFP0818 dan http://bit.ly/ADFP0818.
Info lainnya sanggup dilihat di www.IARFCIndonesia.com. Anda sanggup diskusi tanya jawab dengan cara bergabung di akun telegram group kami "Seputar Keuangan" atau klik t.me/seputarkeuangan.
Butuh pemberian profesional, silakan follow akun sosial media kami @ilaabdulrahman, @shilafinansial dan dapatkan Free finansial Check up. Semoga bermanfaat dan salam finansial!
Disclaimer: artikel ini merupakan kiriman dari kawan yang bekerja sama dengan detikcom. Redaksi detikcom tidak bertanggung jawab atas isi artikel yang dikirim oleh mitra. Tanggung jawab sepenuhnya ada di penulis artikel. Sumber detik.com
Komentar
Posting Komentar