Lewat Ipo, Bni Syariah Targetkan Garap Remitansi Tki Di Luar Negeri

Foto: Ari SaputraFoto: Ari Saputra

Jakarta - Bank BNI Syariah berencana melaksanakan penawaran saham perdana (IPO). Dengan melantai di bursa, anak perusahaan PT Bank BNI (Persero) Tbk ini menargetkan dapat masuk menjadi bank kategori BUKU III.

Direktur Utama BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo, menyampaikan IPO jadi seni administrasi perseroan melaksanakan perluasan ke luar negeri dengan menjadi bank kategori BUKU III. Menurutnya, potensi remitansi dari luar negeri di segmen syariah sangat besar.

"IPO jadi salah satu seni administrasi mencapai BUKU III, modalnya (penyertaan modal) minimal Rp 5 triliun. Kenapa? Karena dengan itu kita mempunyai keleluasaan di dalam melaksanakan bisnis. Kita dapat mempunyai bisnis di luar negeri, jika bukan (BUKU III), kita tak dapat mempunyai operasi bisnis di luar," terang Firman di kantor sentra BNI Syariah, Jakarta, Kamis (26/7/2018).


"BNI induk sudah mengajarkan kita, jika berbagai potensi remitansi TKI di luar ke pengiriman syariah. Kalau bermain dari jauh tidak optimal dapat digarap potensi remitansi alasannya kita tak punya representasi, daripada digarap remitansi asing," imbuhnya.

Selain itu, lanjut dia, langkah IPO bakal memperkuat permodalan, sehingga menawarkan keleluasaan lebih dalam penyaluran pembiayaan. Aset BNI Syariah pada triwulan II 2018 yang sudah mencapai Rp 37,7 triliun atau naik 22,9% dari periode yang sama di tahun lalu. Sementara jumlah pembiayaan di periode yang sama ialah Rp 25,1 triliun atau naik 11,4%.

"Dengan BUKU III harapannya dapat perkuat permodalan, dapat coverage bisnis. Besarannya berapa (saham dilepas)? tergantung price to book value, katakanlah 20-30% cukup untuk mencapai BUKU III," kata Firman.


Menurutnya, menjadi perusahaan terbuka mendorong pengelolaan dan kinerja BNI Syariah dapat lebih baik. BNI Syariah per triwulan II-2018 telah mencatatkan keuntungan higienis sebesar Rp 202,9 miliar.

"Dengan IPO membuktikan disiplin market lebih baik, alasannya adanya transparansi, khususnya agresi korporasi. Dengan transparansi kita harus lebih profesional. Kapannya (IPO)? Ya lebih cepat lebih baik. Kalau lihat situasi dan kondisi, awal tahun 2019 itu sudah bagus," pungkas Firman.
Sumber detik.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

One Time Password Pada Metatrader | Otp

Cara Login Akun Forex Pada Metatrader Di Komputer Dan Android

One Time Password Pada Metatrader | Otp